Saturday, March 30, 2013

Teknologi Pemanfaatan Sampah Sebagai Sumber Energi

Sampah memang menjadi masalah di kota – besar di seluruh dunia. Khususnya di indonesia seperti menumpuknya sampah dijalan – jalan protokol kota bandung. Belum lagi konflik antara pemerintah dengan warga masyarakat yang lokasinya menjadi tempat pembuangan akhir (TPA).

 

Di negara negara maju seperti Denmark, Swis, Amerika dan Prancis. Mereka telah memaksimalkan proses pengolahan sampah. Tidak hanya mengatasi bau busuk saja tapi sudah merobah sampah – sampah ini menjadi energi listrik. Khusus di Denmark 54 % sampah di robah menjadi energi listrik.

Teknologi pengolahan sampah ini untuk menjadi energi listrik pada prinsinya sangat sederhana sekali yaitu:
  • Sampah di bakar sehingga menghasilkan panas (proses konversi thermal)
  • Panas dari hasil pembakaran dimanfaatkan untuk merubah air menjadi uap dengan bantuan boiler
  • Uap bertekanan tinggi digunakan untuk memutar bilah turbin
  • Turbin dihubungkan ke generator dengan bantuan poros
  • Generator menghasilkan listrik dan listrik dialirkan kerumah – rumah atau ke pabrik.
Proses Konversi Thermal
Proses konversi thermal dapat dicapai melalui beberapa cara, yaitu insinerasi, pirolisa, dan gasifikasi. Insinerasi pada dasarnya ialah proses oksidasi bahan-bahan organik menjadi bahan anorganik. Prosesnya sendiri merupakan reaksi oksidasi cepat antara bahan organik dengan oksigen.

Pembangkit listrik tenaga sampah yang banyak digunakan saat ini menggunakan proses insenerasi salah satu contohnya adalah lihat diagram disampaing (klik 2 kali untuk memperbesar gambar).
Sampah dibongkar dari truk pengakut sampah dan diumpankan ke inserator. Didalam inserator sampah dibakar. Panas yang dihasilkan dari hasil pembakaran digunakan untuk merubah air menjadi uap bertekanan tinggi. Uap dari boiler langsung ke turbin (lihat gambar 2). Sisa pembakaran seperti debu diproses lebih lanjut agar tidak mencemari lingkungan (truk mengangkut sisa proses pembakaran).
Teknologi pengolahan sampah ini memang lebih menguntungkan dari pembangkit listrik lainnya. Sebagai ilustrasi : 100.000 ton sampah sebanding dengan 10.000 ton batu bara. Selain mengatasi masalah polusi bisa juga untuk menghasilkan energi berbahan bahan bakar gratis juga bisa menghemat devisa. Apa tidak mengunutungkan tuh jadinya !
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
<script>
  (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({
    google_ad_client: "ca-pub-2795233405786470",
    enable_page_level_ads: true
  });
</script>

Karakteristik Energi Geothermal di Indonesia

   Terjadinya sumber energi panasbumi di Indonesia serta karakteristiknya dijelaskan oleh Budihardi (1998) sebagai berikut. Ada tiga lempengan yang berinteraksi di Indonesia, yaitu lempeng Pasifik, lempeng India‐Australia dan lempeng Eurasia. Tumbukan yang terjadi antara ketiga lempeng tektonik tersebut telah memberikan peranan yang sangat penting bagi terbentuknya sumber energi panas bumi di Indonesia.

Tumbukan antara lempeng India‐Australia di sebelah selatan dan lempeng Eurasia di sebelah utara mengasilkan zona penunjaman (subduksi) di kedalaman 160 ‐ 210 km di bawah Pulau Jawa-Nusatenggara dan di kedalaman sekitar 100 km (Rocks et. al, 1982) di bawah Pulau Sumatera. Hal ini menyebabkan proses magmatisasi di bawah Pulau Sumatera lebih dangkal dibandingkan dengan di bawah Pulau Jawa atau Nusatenggara. Karena perbedaan kedalaman jenis magma yang dihasilkannya berbeda. Pada kedalaman yang lebih besar jenis magma yang dihasilkan akan lebih bersifat basa dan lebih cair dengan kandungan gas magmatik yang lebih tinggi sehingga menghasilkan erupsi gunung api yang lebih kuat yang pada akhirnya akan menghasilkan endapan vulkanik yang lebih tebal dan terhampar luas. Oleh karena itu, reservoir panas bumi di Pulau Jawa umumnya lebih dalam dan menempati batuan vulkanik, sedangkan reservoir panas bumi di Sumatera terdapat di dalam batuan sedimen dan ditemukan pada kedalaman yang lebih dangkal.

Sistim panas bumi di Pulau Sumatera umumnya berkaitan dengan kegiatan gunung api andesitis-riolitis yang disebabkan oleh sumber magma yang bersifat lebih asam dan lebih kental, sedangkan di Pulau Jawa, Nusatenggara dan Sulawesi umumnya berasosiasi dengan kegiatan vulkanik bersifat andesitis‐basaltis dengan sumber magma yang lebih cair. Karakteristik geologi untuk daerah panas bumi di ujung utara Pulau Sulawesi memperlihatkan kesamaan karakteristik dengan di Pulau Jawa.

Akibat dari sistim penunjaman yang berbeda, tekanan atau kompresi yang dihasilkan oleh tumbukan miring (oblique) antara lempeng India‐Australia dan lempeng Eurasia menghasilkan sesar regional yang memanjang sepanjang Pulau Sumatera yang merupakan sarana bagi kemunculan sumber‐ sumber panas bumi yang berkaitan dengan gunung‐gunung api muda. Lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa sistim panas bumi di Pulau Sumatera umumnya lebih dikontrol oleh sistim patahan regional yang terkait dengan sistim sesar Sumatera, sedangkan di Jawa sampai Sulawesi, sistim panas buminya lebih dikontrol oleh sistim pensesaran yang bersifat lokal dan oleh sistim depresi kaldera yang terbentuk karena pemindahan masa batuan bawah permukaan pada saat letusan gunung api yang intensif dan ekstensif. Reservoir panas bumi di Sumatera umumnya menempati batuan sedimen yang telah mengalami beberapa kali deformasi tektonik atau pensesaran setidak‐tidaknya sejak Tersier sampai Resen. Hal ini menyebabkan terbentuknya porositas atau permeabilitas sekunder pada batuan sedimen yang dominan yang pada akhirnya menghasilkan permeabilitas reservoir panas bumi yang besar, lebih besar dibandingkan dengan permeabilitas reservoir pada lapangan‐lapangan panas bumi di Pulau Jawa ataupun di Sulawesi.

Geothermal di Indonesia

 Di Indonesia usaha pencarian sumber energi panasbumi pertama kali dilakukan di daerah Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun 1929 lima sumur eksplorasi dibor dimana sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut, yaitu sumur KMJ‐3 masih memproduksikan uap panas kering atau dry steam. Pecahnya perang dunia dan perang kemerdekaan Indonesia mungkin merupakan salah satu alasan dihentikannya kegiatan eksplorasi di daerah tersebut.

Kegiatan eksplorasi panasbumi di Indonesia baru dilakukan secara luas pada tahun 1972. Direktorat Vulkanologi dan Pertamina, dengan bantuan Pemerintah Perancis dan New Zealand melakukan survey pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia. Dari hasil survey dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek panasbumi, yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian Barat Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan kemudian membelok ke arah utara melalui Maluku dan Sulawesi. Survey yang dilakukan selanjutnya telah berhasil menemukan beberapa daerah prospek baru sehingga jumlahnya meningkat menjadi 256 prospek, yaitu 84 prospek di Sumatera, 76 prospek di Jawa, 51 prospek di Sulawesi, 21 prospek di Nusatenggara, 3 prospek di Irian, 15 prospek di Maluku dan 5 prospek di Kalimantan. Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal yang mempunyai temperatur tinggi (>225'C), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150‐225'C).

Pengertian Sistem Geothermal

  Geothermal, secara bahasa terbentuk dari dua kata yaitu geo yang berarti bumi dan thermal yang berarti panas. Jadi istilah geothermal sama saja dengan panas bumi. Geothermal dapat dimaknai sebagai energi panas yang terbentuk secara alami dibawah permukaan bumi. Sebuah sumber geothermal dapat didefinisikan sebagai reservoar di dalam bumi yang dapat menghasilkan panas yang bernilai ekonomis. Sedangkan sistem geothermal merupakan satu kesatuan yang terdiri dari beberapa komponen seperti cap rocks, reservoar, heat source, dll yang membentuk sebuah sumber geothermal.

Saturday, January 5, 2013

FITTER & WELDER

Fitter adalah seseorang yang melakukan pekerjaan perakitan ataupun penyetelan pada sebuah pekerjaan yang berhubungan dengan bahan logam ,yang terbuat dari besi,baik baja ataupun karbon steel,atau pun bahan yang terbuat dari almunium dan stainleessteel.
Pekerjaan fitter biasanya banyak dilakukan oleh kaum laki-laki .pekerjaan itu jarang di lakukan oleh kaum hawa,di karenakan banyak harus di gunakan dengan alat bantu yang tidak memungkinkan apa bila kaum hawa melakukan nya.contoh nyapekerjaan fitter biasanya tidak terlepas dari alat-alat sebagai beriku
  1. cuting toas ; adalah sebuah alat yang di gunakan untuk memotong logam yang terbuat dari besi biasa (carbon steel) atau pun besi baja. adapun cuting toas terdiri dari beberapa bagian, oxigen,accitiline.serta selang penghubung dari dua sisi yaitu dari oxigen yang berfungsi untuk mengeluarkan angin untuk memotong benda tsb,serta selang penghubung ke accitiline untuk melakukan pembakaran atau melunak kan benda logam tsb.kemudian terahir adalah cuting toas itu sendiri yang ber fungsi untuk di pegang si fitter tsb untuk menjalankan exsekusi pemotongan.
  2. Measuring ; adalah alat untuk melakukan pengukuran (meteran) untuk membantu seberapa ukuran yang mau kita kehendaki atau sesuai dengan order.
  3. Drawing ; Pekerjaan fitter tidak terlepas dari drawing (gambar), yang di pakai untuk patokan untuk melakukan suatu pekerjaan,mau di bikin apa kah pekerjaan itu ,mau di jadikan bentuk seperti apa,harus mengikuti apa yang tertera pada gambar .
masih banyak lagi alat bantu yang di gunakan untuk membantu pekerjaan fitter diantaranya,siku, baji, humer,chainblock,cotrex,profile cuting, saw machine,dll.

perlu di ingat bahwa pekerjaan fitter tidaklah mudah di karenakan dari segi fisik kita haruslah kuat juga tidak lepas dari rumus -rumus yang ada di ilmu matematika.kita jangan melupakan apa yang kita pelajari sewaktu kita mendapat pelajaran pada waktu kita bersekolah dulu.karena banyak sekali ilmu matematika yang di gunakan dalam melakukan pekerjaan sebagai seorang fitter,apa lagi kalau seorang fitter sudah melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan perpipaan,(pipe fetter)pasti tidak lepas dari rumus -rumus yang ada di il mu matemetika.banyak sekali menggunakan rumus rumus dalam mengerjakan pekerjaan yang di lakukan oleh seorang fitter.


Welder.

welder adalah orang yang berprifesi melakukan pengelasan(penyambungan) pada pekerjaan yang berhubungan dengan benda - benda logam yang terbuat dari bahan besi biasa (carbon steel) atau baja.juga pada benda yang terbuat dari bahan dasar stailees atau alumunium.

welder ada tingkatan masing masing menurut benda yang mau di lasnya,serta setificatenya.
ada welder mick, welder stick, serta welder Argon. welder Argon khusus untuk bahan yang terbuat dari bahan alumunium serta dari stainlees steel.

Antara pekerjaan welder dan fitter keduanya mempunyai hub erat di karenakan keduanya di lakukan seiring bersama.pekerjaan welder dan fitter biasanya di bantu oleh beberapa helper untuk membantu pekerjaaan nya.